Friday, July 8, 2011

Perkembangan Individu


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang dan Permasalahan
Dalam situasi pengajaran atau dalam proses belajar mengajar guru adalah figur sentral yang kuat dan berwibawa juga dapat menunjukkan sikap bersahabat, dapat mengambil keputusan dan kebijakan. Berbagai perbedaan yang ada pada anak didik untuk kemudian menghubungkan berbagai perbedaan maka perlunya diberikan pelayanan.
Didalam situasi pengajaran biasanya pengajar selalu memperlakukan anak sebagai anggota kelompok agar dituntut sama. Masih banyaknya pengajaran yang memiliki sifat tersebut disebabkan karena :
1. Kurangnya pemahaman guru tentang perkembangan dan perbedaan individu.
2. Kurangnya kesadaran dan dedikasi
3. Guru adalah pribadi yang unik
Agar hal tersebut dapat dikurangi maka seorang guru harus menjadi pengajar sekaligus pendidik yang mampu memahami perbedaan yang ada pada peserta didik.
1.2.  Tujuan Penulisan
Pada Penulisan makalah ini ada beberapa tujuan antara lain :
1. Memahami berbagai aspek yang mempengaruhi perkembangan individu
2. Mengetahui pengertian perkembangan individu
3. Memenuhi Tugas Mata Kuliah oleh dosen Pengampu Ibu Hj. Khoriroh, M.Pd
4. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk menjadi seorang peserta didik yang berkualitas.
1.3.  Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang dan Permasalahan
1.2.  Tujuan Penulisan
1.3.  Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Perkembangan Individu
2.2.Ciri – ciri Perkembangan Individu
2.3.Prinsip – prinsip Perkembangan Individu
2.4.Tahapan – tahapan Perkembangan Individu
2.5.Tugas Perkembangan Individu
BAB III PENUTUP
                        3.1. Simpulan
                        3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perkembangan Individu
            Perkembangan individu dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri imdividu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Selain itu pekembangan individu juga dapat diartikan sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.
                  Dalam perkembangan individu maka perubahan – perubahan yang biasanya terjadi bersifat :
1.      Sistematis
Artinya bahwa perubahan dalan perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun psiki dan merupakan satu kasatuan yang harmonis.
2.      Progresif
Artinya perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara kuantitatif ( fisik ) maupun kualitatif ( psikis ).
3.      Berksinambungan
Artinya bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan.

2.2. Ciri – Ciri Perkembangan Individu
            Perkembangan individu biasanya mempunyai dampak yang sangan nampak sehingga dapat dilihat oleh mata. Tetapi ada beberapa ciri – ciri umum yang biasanya terjadi pada perkembangan individu antara lain :
1.      Terjadinya perubahan dalam aspek fisik maupun psikis
Misalnya dalam aspek fisik meliputi berat dan tinggi badan. Sedangkan pada aspek psikis meliputi berbicara dan berfikir.
2.      Terjadinya perubahan dalam proporsi fisik dan psikis
Perubahan proporsi fisik adalah perubahan proporsi tubuh anak yang berubah sesuai dengan fase perkembangannya. Sedangkan perubahan proporsi psikis adalah perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis.
3.      Lenyapnya tanda – tanda lama
Ø 
Ø  psikis meliputi lenyapnya masa mengoceh, perilaku impulsif.

4.      Diperolehnya tanda – tanda baru
Ø  Fisik seperti pergantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti kumis dan jakun pada laki – laki dan tumbuh payudara dan mensturasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua.
Ø  Psikis seperti berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang derkaitan dengan sex, ilmu pengetahuan, nilai – nilai moral dan keyakinan beragama.


2.3. Prinsip – Prinsip Perkembangan Individu
     Prinsip – prinsip perkembangan individu meliputi :
1.      Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
2.      Semua aspek perkembangan saling berhubungan
3.      Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
4.      Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
5.      Setiap individu normal akan mengalami tahapan perkembangan
6.      Perkembangan mengukuti pola atau arah tertentu
7.      Bagaimana pola atau arah perkembangan individu ?

2.4. Tahapan – Tahapan Perkembangan Individu
            Dalam berbagai literatur kita dapati berbagai pendekatan dalam menentukan tahapan perkembangan individu, diantaranya adalah pendekatan didaktis. Dalam hal ini. Syamsu Yusuf ( 2003 ) mengemukakan tahapan – tahapan perkembangan individu dengan menggunakan pendekatan didaktis antara lain :
1.      Masa Usia Pra Sekolah
Masa usia pra sekolah dibagi menjadi dua, yaitu ;
ü  Masa vital
Pada masa ini individu menggunakan fungsi – fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya.
ü  Masa estetik
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Anak bereksplorasi dan belajar melalui panca indranya. Pada masa ini panca indra masih sangat peka.
2.      Masa Usia Sekolah Dasar
Masa usia sekolah dasar juga disebut masa intelektual, atau masa keserasian bersekolah pada umur 6 – 7 tahun anak dianggapsudah matang untuk memasuki sekolah. Masa usia sekolah dasar terbagi menjadi dua yaitu (a) masa kelas – kelas rendah dan (b) masa kelas tinggi. Didalam kelas tersebut memiliki beberapa ciri –ciri tersendiri antara lain :
v  Ciri – ciri pada masa kelas rendah ( 6/7 – 9/10 )
1. Adanya korelasi positif yang tinggi sntsrs kesdssn jsdmsni dengan prestasi
2. Sikap tunduk kepada peraturan – peraturan permainan tradisional
3. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
4. Membandingkan dirinya dengan anak yang lain
5. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting
6. Pada masa ini ( terutama 6 – 8 tahun ) anak menghendaki nilai angka rapor yang baik.
v  Ciri – ciri pada masa kelas tinggi ( 9/10 – 12/13 )
1. Minat terhadap kehidupan praktis sehari –hari yang kongkrit
2. Amat realistic, rasa ingin tahu dan belajar
3. Menjelang masa akhir ini telah ada minat kepada hal – hal atau mata pelajaran khusus
    sebagai mulai menonjolnya bakat – bakat khusus
4. Sampai usia 11 tahun anan membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyele
   Saikan rugas dan memenuhi keinginannya.
5. Pada masa ini anak memandang nilai ( angka rapor ) sebagai ukuran prestasi sekolahnya
6. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain.
3.      Masa Usia Sekolah Menengah
Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan remaja, yang terbagi kedalam tiga bagian, yaitu :
Ø  Masa remaja awal
Ø  Masa remaja madya
Ø  Masa remaja akhir
4.      Masa Usia Kemahasiswaan
Masa ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya, yang intinya pada masa ini merupakan pemantapan pendirian individu.

2.5. Tugas Perkembangan Individu
                         Ada beberapa tugas yang harus dicapai seseorang dalam masa perkembangan, antara lain :
Ø  Pada masa bayi dan kanak – kanak awal ( 0,0 – 6,0 )
1.      belajar berjalan pada usia 9,0 – 15,0 bulan
2.      Belajar memakan makanan padat
3.      Belajar berbicara
4.      Belajar buang air kecil dan buang air besar
5.      Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6.      Mencapai kestabilan jasmani fisiologis
7.      Membentuk konsep – konsep sederhana kenyataan sosial dan alam
8.      Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang lain
9.      Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati
Ø  Pada masa kanak – kanak akhir dan anak sekolah ( 6,0 – 12,0 )
1.      Belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan
2.      Belajar membentuk sikap yang baik
3.      Belajar bergaul dengan teman sebaya
4.      Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
5.      Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
6.      Belajar mengembangkan konsep – konsep sehari –hari
7.      Mengembangkan kata hati
8.      Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi
9.      Mengembangkan sikap yang positif
Ø  Pada masa remaja ( 12,0 – 21,0 )
1.      Mencapaihubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
2.      Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita
3.      Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif
4.      Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
5.      Mencapai jaminan kemandirian ekonominya
6.      Memilih dan mempersiapkan karier